Harga Minyak Mentah Berayun Bolak-balik

Print PDF
Harga minyak mentah berjangka dalam perdagangan awal Asia pada Jumat (1/4/2016) tercatat masih merosot terimbas ketakutan akan kelebihan pasokan global dan memperkuatnya dolar Amerika Serikat (USD).

Meski begitu data menunjukkan menurunnya produksi minyak AS sejak Januari menawarkan dukungan untuk penguatan harga minyak dunia. Dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka di awal bulan ini tercatat menyusut 18 sen menjadi USD38,16 per barel pada pukul 00.01 GMT setelah sempat bertahan menguat hampir 2 sen pada sesi sebelumnya.

Harga minyak Brent untuk pengiriman Juni juga melemah 19 sen menjadi USD40,14 per barel. Kontrak minyak untuk Mei yang berakhir pada Kamis (31/3/2016) kemarin tercatat meningkat 34 sen menjadi USD39,60 per barel.

Penurunan minyak global ini diyakini terimbas aksi rebound indeks USD pada awal perdagangan hari ini ketika sempat ke posisi terendah pada sesi sebelumnya.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei, bertambah dua sen menjadi berakhir di 38,34 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, naik 34 sen menjadi menetap pada 39,60 dolar AS per barel di perdagangan London.  Harga berayun bolak-balik ke wilayah kerugian dan keuntungan sebelum menetap sedikit lebih tinggi.

“Kenaikan harga sebagian besar merupakan fungsi dari dolar yang lebih rendah. Dolar turun tajam hari ini dan berada di titik terendah dalam lima bulan pada satu titik, sehingga minyak mentah kembali, reli ke (posisi) hijau," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA. (Sofyan) indoPetroNews.com