Menteri ESDM : Malu Saya, 40% Geothermal Dunia Ada Di Indonesia Namun Yang Baru Dikembangkan 4% Saja

Print PDF
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, akan berupaya dengan keras untuk mendorong pengembangan energy baru terbarukan khususnya panas bumi. Dengan potensi 29 GW atau sekitar 40% dari potensi panasbumi dunia, merupakan  negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia. Namun pemanfaatan potensi panas bumi Indonesia saat ini masih kecil, yaitu sebesar 1.341 MW, atau kurang dari 5% saja dari total potensinya.

 “Salah satu pesan Presiden kepada saya adalah pengembangan energi  baru terbarukan. Energi geothermal yang dimiliki Indonesia adalah yang terbesar didunia tidak kurang dari 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan yang baru dikembangkan hanya 4% saja,” Ujar Menteri ESDM mengawali sambutannya di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), Rabu (12/6/2013).  

Pemanfaatan geothermal sebagai sumber energy yang masih minim tersebut menurut Menteri semestinya membuat malu. “Karena kalimat itu sudah berlaku sekian puluh tahun, maka tentu saya sebagai Menteri yang baru merasa malu, 40% geothermal dunia ada di Indonesia namun yang baru dikembangkan 4% persen saja,” ujar Menteri.

“Masa terus kalimatnya terus seperti itu, 40% geothermal dunia ada di Indonesia dan yang baru dikerjakan hanya 4%. saya tidak mau di era pemerintahan sekarang kalimatnya hingga nanti 2014 masih seperti itu, dan nanti kabinet yang berikutnya sampai 2019 kalimatnya masih seperti itu juga. Karena itu, maka program 100 hari saya yaitu adalah mendorong geothermal,” lanjut Menteri.

Pengembangan panas bumi sebagai sumber energi akan terus diupayakan dengan keras karena itu selain menginimalisir hambatan-hamabtan yang ada Menteri ESDM mempersilahkan Dirjen EBTKE untuk menghubunginya kapan saja. “ Pa Dirjen boleh mengetuk pintu saya setiap hari, 24 jam untuk memajukan geothermal, dan itu juga yang saya minta kepada dirjen yang sekarang, dirjen yang lebih muda yang energik yang keras kerjanya untuk memajukan panas bumi di Indonesia,” imbuh Wacik.

Menteri menegaskan, saat ini ada banyak pilihan untuk mengembangankan energy baru terbarukan untuk mengganti energy fosil dan geothermal merupakan salah satunya yang prospektif. " Tidak banyak pilihan kecuali kita memajukan energi baru terbarukan, geothermal salah satunya,” ujar Menteri.

Lokasi Indonesia yang berada di ”ring of fire” dunia dengan banyaknya gunung api disamping memberikan dampak yang berbahaya juga memberikan anugerah akan tersedianya energi yang ramah lingkungan yaitu panas bumi. " Banyaknya gunung berapi adalah Tuhan menganugerahkana kepada kita kompor-kompor dibawah tanah tinggal sekarang kita harus rajin menggalinya agar bisa menjadi energi yang mensejaterahkan rakyat,” tutur Wacik.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya guna mendorong pemanfaatan panas bumi, seperti pemberian tarif yang menarik, insentif fiskal dan non fiskal, jaminan kelayakan usaha kepada PT PLN, serta telah meluncurkan program Fast Track 10.000 MW Tahap II dengan target pengembangan PLTP adalah sebesar 4.925 MW. 

Saat ini Kementerian ESDM sedang mengusulkan revisi Undang-Undang Panas Bumi dan juga revisi Peraturan Pemerintah termasuk kebijakan harga baru sebagai salah satu upaya agar panas bumi menarik dan semakin dapat berkembang lebih cepat lagi. (ESDM)