Survei Seismik Jambi Merang, Menteri Arifin Harap Temukan Cadangan Baru

Print

Survei Seismik Jambi Merang, Menteri Arifin Harap Temukan Cadangan Baru

 

Jakarta, Upaya Pemerintah untuk meningkatkan produksi dengan mendorong peningkatan kegiatan eksplorasi dan penemuan potensi cadangan-cadangan minyak dan gas baru di area frontier yang selama ini belum tersentuh terus dilakukan.

Hal tersebut diutarakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam sambutannya pada acara seremoni pelepasan survei seismik 2D Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang di Tanjung Priok, Jakarta, hari ini (12/11).

Arifin optimis survei tersebut bisa menghasilkan temuan migas. Menurut Arifin, potensi cadangan migas Indonesia masih cukup banyak, terutama di laut (offshore). "Saat ini kita sangat membutuhkan ketersediaan minyak dan gas bumi untuk mencukupi kebutuhan kita, mengingat masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang potensial. Kami perlu memetakan lebih detail lagi sumber-sumber potensi-potensi migas yang ada di offshore. PHE Jambi Merang agar meningkatkan survei seismik yang saat ini dilaksanakan 2D dapat ditingkatkan menjadi 3D agar informasi yang didapat lebih akurat," jelas Arifin.

Arifin juga menambahkan bahwa sektor migas masih menjadi andalan dalam negeri untuk menopang berbagai kegiatan. Dengan potensi migas yang begitu besar, Indonesia perlu terus melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan minyak baru. Dengan demikian, ia meminta Pertamina untuk selalu proaktif dan meningkatkan kinerjanya dalam mengeksplorasi.

Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero) telah menandatangani kontrak kerja sama gross split bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), serta telah mendapat kepercayaan untuk meneruskan kegiatan operasi di Wilayah Kerja Jambi Merang (Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan) melalui kontrak perpanjangan selama 20 tahun, terhitung sejak 10 Februari 2019 hingga 20 tahun mendatang.

Kontrak Bagi Hasil Gross Split bersama SKK Migas ini mewajibkan PHE Jambi Merang untuk melakukan pekerjaan eksplorasi berupa Studi G&G, Survei Seismik, dan Pengeboran Eksplorasi baik didalam WK Jambi Merang maupun di wilayah terbuka. Kewajiban pekerjaan eksplorasi ini merupakan bentuk Komitmen Kerja Pasti (KKP) yang akan dilakukan dalam 5 tahun pertama kontrak perpanjangan.

Investasi dari KKP di wilayah kerja Jambi Merang pada tahun 2019 berjumlah US$20,46 juta. Secara kumulatif, tambahan investasi KKP Jambi Merang hingga tahun 2024 adalah sebesar US$239,3 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Khusus untuk kegiatan eksplorasi, dalam KKP sudah dialokasikan sebesar US$196,5 juta untuk meningkatkan penemuan cadangan.

"Pelaksanaan survei seismik KKP ini adalah pelaksanaan perdana oleh PHE sekaligus merupakan kegiatan KKP pertama yang dilaksanakan di wilayah terbuka Indonesia. Harapannya, Pertamina dapat terus mendukung peningkatan produksi dan cadangan migas nasional," jelas Direktur Hulu PT. Pertamina (Persero) Dharmawan H. Samsu.

KKP Jambi Merang pada tahun pertama dalam kegiatan eksplorasinya akan melakukan survei seismik baik di dalam wilayah kerja, maupun di wilayah terbuka. KKP Jambi Merang di wilayah terbuka akan melaksanakan survei seismik 2D lepas pantai pada lintasan sepanjang kurang lebih 30.000 km di laut yang dikerjakan oleh PT Elnusa Tbk sebagai anak usaha Pertamina. Survei seismik dalam proyek ini menggunakan teknologi laut seismik broadband-CLA 2D dengan Q-Marine Single Sensor dan Q-Marine Calibrated Marine Source untuk memaksimalkan kualitas dan resolusi produk.

Lintasan survei sesimik 2D lepas pantai ini akan melewati beberapa cekungan yang diindikasikan memiliki potensi sumber daya migas yang besar (giant discovery) di antaranya Bangka Offshore area - Makassar Strait dan Buton Offshore. Selain survei Seismik 2D lepas pantai tersebut, juga tengah berlangsung pelaksanaan survei seismik 3D di dalam wilayah kerja Jambi Merang seluas 237 kilometer persegi yang meliputi dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Jambi, serta tiga kabupaten yaitu Musi Banyuasin, Banyuasin, dan Muaro Jambi.

"Survei seismik 2D lepas pantai ini merupakan aktivitas eksplorasi terbesar selama satu dekade terakhir, karena melewati perairan Bangka hingga Seram. Kita semua optimis pemenuhan KKP di WK Jambi Merang ini akan berdampak positif dalam mendukung ketahanan energi nasional," papar Kepala SKK Migas Dwi Sucipto. (KDB)

 

Dit ESDM