KONTRAKTOR EKSISTING KEMBALI KELOLA WK CORRIDOR, NEGARA TERIMA 250 JUTA USD

Print

KONTRAKTOR EKSISTING KEMBALI KELOLA WK CORRIDOR, NEGARA TERIMA 250 JUTA USD

Jakarta, Setelah berakhirnya Kontrak Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK) Corridor, efektif sejak 20 Desember 2023, Kontraktor Eksisting kembali kelola WK tersebut. Kontraktor juga telah membayar Signature Bonus sebesar US$ 250 juta dan akan melaksanakan Komitmen Kerja Pasti 5 Tahun Pertama senilai US$ 250 juta.

"Setelah melalui serangkaian proses evaluasi dan pertimbangan, Kementerian ESDM maupun SKK Migas, Pemerintah c.q. Menteri ESDM telah memberikan keputusan terhadap pengelolaan lanjut WK Corridor pada 22 Juli 2019 melalui Kepmen ESDM No.128 K/10/MEM/2019, " demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif saat menyaksikan penandatanganan kontrak kerja sama skema gross split WK Corridor, Senin (11/11) petang.

Menurut Arifin, Kontraktor eksisting yaitu ConocoPhillips (Grissik) Ltd., PT Pertamina Hulu Energi Corridor dan Talisman (Corridor) Ltd.memiliki kemampuan teknis serta finansial yang baik untuk mengelola lanjut WK Corridor, sehingga diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi penerimaan negara dan produksi migas nasional.

Dalam sambutannya, Arifin juga menyampaikan bahwa Signature Bonus WK Corridor juga merupakan yang terbesar kedua selama adanya Kontrak Kerja Sama WK Migas di Indonesia. WK Corridor merupakan salah satu Wilayah Kerja Migas yang bernilai strategis, mengingat besarnya produksi gas bumi dari WK Corridor merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia yaitu sekitar 1,100 MMSCF Gas Bumi perhari atau setara dengan 12% dari total produksi Gas Bumi nasional saat ini. Sementara produksi Minyak dan Kondensat sekitar 6,600 BOPD.

"Dengan ditandatanganinya kontrak perpanjangan WK Corridor, saya berpesan kepada Kontraktor agar tidak hanya dapat mempertahankan, namun juga meningkatkan laju produksi migas dari WK Corridor serta mengupayakan penemuan cadangan migas baru melalui kegiatan eksplorasi dengan tetap mengutamakan efisiensi, efektifitas serta keselamatan operasi," pungkas Arifin.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto menyampaikan laporan besaran Pemegang Partisipasi Interest WK Corridor antaralain ConocoPhillips (Grissik) Ltd. sebesar 46%, PT Pertamina Hulu Energi Corridor sebesar 30% dan Talisman (Corridor) Ltd. yang saat ini berubah menjadi Repsol sebesar 24%.

"Partisipasi Interest yang dimiliki oleh Kontraktor tersebut termasuk Partisipasi Interest 10% yang akan ditawarkan kepada BUMD dengan mengacu pada Permen ESDM No. 37 Tahun 2016, " imbuh Djoko. (RAW/TW)

Dit ESDM