Subsidi LPG 3Kg Melalui KIS harus Dibarengi Jaminan Ketersediaan

Print PDF
indoPetroNews.com - Direktur Puskepi Sofyano Zakaria menyatakan, wacana pemerintah yang akan memprogramkan subsidi langsung terhadap gas tabung tiga kilogram yang akan digandeng dengan program Kartu Indonesia Sejahtera (KIS) hendaknya dibarengi dengan jaminan ketersedian gas itu sendiri.

"Subsidi langsung terhadap masyarakat pengguna gas atau elpiji tabung tiga kilogram, sebaiknya tidak hanya bertujuan untuk menekan subsidi, tetapi juga ada jaminan ketersedian gas subsidi dan mudah dibeli dimana saja," kata Sofyano Zakaria, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4)

Ia menjelaskan jika subsidi langsung tanpa adanya jaminan harga gas subsidi akan berlaku sama dseluruh NKRI, maka subsidi langsung itu pada dasarnya hanya akan mengalihkan beban pemerintah ke rakyat saja.

"Subsidi langsung baru bermakna bagi masyarakat, jika mereka membeli gas subsidi tidak lagi menambah, sesuai dengan yang disubsidikan oleh pemerintah melalui program Kartu Indonesia Sejahtera," ungkapnya.

Sofyano menambahkan persoalan saat ini, yakni ketersedian, harga beli gas subsidi yang dijual diatas HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan pemerintah pusat maupun daerah. Sementara pemerintah memandang permasalahan gas selalu melihatnya dari sudut beban subsidi yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang memberatkan beban anggaran negara.

"Kebijakan pemberian subsidi gas tiga kilogram langsung harusnya disertai dengan kebijakan menata ulang distribusi gas subsidi, termasuk menyempurnakan peraturan-peraturan pemerintah terkait pengadaan, harga eceran dan pendistribusian gas tabung tiga kilogram tersebut," ujarnya.


Menurut Sofyano distribusi gas yang tidak tertata secara sempurna dan diluar kendali pemerintah, pada dasarnya telah memaksa rakyat "mensubsidi" pelaku distribusi gas subsidi.

"Selama ini, distribusi gas subsidi, di tingkat pengecer punya peran kuat, dan pada titik inilah harga beli masyarakat ternyata dominan ditetapkan dan berlaku sesuai mekanisme pasar, padahal gas subsidi adalah produk bersubsidi," ungkapnya.

Harga gas subsidi di lapangan saat ini dijual sudah jauh di atas HET yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi nyaris tidak mendapat protes dari elit politik, katanya.

Sepanjang pemerintah mampu menjamin HET gas subsidi berlaku sama diseluruh wilayah NKRI, seperti halnya harga BBM yang berlaku sama diseluruh SPBU, maka masyarakat pengguna gas subsidi, diyakini tidak akan bereaksi keras jika harga gas subsidi dinaikan secara bertahap, kata Sofyano.EHS