Harga Minyak Dunia Merosot, Pemerintah Malah Berencana Menaikkan Harga BBM

Print PDF
indoPetroNews.com - Harga minyak mentah dunia terus mengalami penurunan yang sangat signifikan. Namun pemerintah Republik Indonesia memberikan sinyal rencana penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan April 2015.

Pelaksana Tugas Dirjen Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), I Gde Nyoman Wiratmadja mengatakan, keputusan penaikan harga pada BBM merupakan wewenang pimpinan tertinggi negara yakni presiden. Sedangkan Kementerian hanya memberikan sejumlah indikator yang perlu diwaspadai terkait evaluasi harga BBM nasional.

"Indikatornya penaikan tersebut diantaranya nilai tukar rupiah melemah, harga minyak dunia rata-rata ada kenaikan sedikit. Nah sekarang secara ekonomi politik itu urusan presiden dan kabinet mau kapan naiknya," ujar Wiratmadja di Jakarta, Rabu (25/3).

Kendati demikian, Dirjen Migas ini belum bisa memberi kepastian mengenai kebijakan penaikan harga yang rencananya dilakukan pada bulan depan itu.

Selain pelemahan rupiah, dan tren harga minyak dunia, PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha penyalur bahan bakar juga telah mengusulkan agar melakukan evaluasi harga. "Pertamina sudah usulkan naik. Kalau berapanya itu tanya ke Pertamina langsung," kata Wiratmadja.

Diketahui sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menyebutkan, anjloknya harga minyak dunia secara langsung mempengaruhi pendapatan negara. Pasalnya, harga minyak dunia berada level USD43 per barel.

Dia menuturkan, dengan harga minyak dunia yang berada di kisaran USD40 sampai USD50 per barel setidaknya memberikan kerugian ratusan triliun terhadap pendapatan negara.

"Pendapatan kita dari minyak dengan harga minyak 50 atau 40 sekian itu kita kekurangan pendapatan kira-kira 100 triliun. Itu diketahui semua," kata JK, beberapa saat yang lalu.

Dia menuturkan, anjloknya harga minyak dunia setidaknya ada beberapa efek yang dirasakan Indonesia. Efek yang pertama, kata JK positif bagi subsidi yang akan terhapus. (Ehs)